Kapal merupakan salah satu sarana transportasi berkonstruksi yang mampu melewati jalur air (Laut, Sungai, Danau dsb) dengan sistem penggerak di dalamnya. Dalam istilah Inggris, Kapal dipisahkan dalam 2 pengertian, yakni Ship (Kapal) dan Boat (Perahu). Keduanya tentu mempunyai makna yang berbeda setelah dipisahkan, Ship memliki ukuran yang lebih besar daripada Boat. Ukuran perahu dapat dikatakan Kapal atau sebaliknya ditetapkan dengan undang-undang atau melalui kebiasaan setempat.
Bentuk kapal sendiri pada umumnya berupa Streamline yang mempermudah pergerakan kapal tersebut. Streamline itu sendiri jika di fisik-kan menyerupai bentuk Ikan yang Aerodinamis misalnya Ikan Tuna yang mengandalkan kemampuan pergerakaan dalam berenang. Dalam hal ini, bukan persis serupa dengan Ikan, akan tetapi hanya beberapa bentuk dimana bentuk tersebut sangat membantu pergerakan seperti bagian Lambung Kapal yang membesar dari depan ke tengah serta kembali mengecil ke arah belakang seperti Kurva. Bentuk tersebut tentu akan sangat mempermudah sebuah kapal bergerak di dalam air yang mendapatkan hambatan cukup besar. Prinsip ini pun yang di adopsi oleh beberapa kendaraan lain semisal Pesawat Terbang.
SEJARAH KAPAL
Sederhana menjadi Modern, Kuno menjadi Canggih itulah mungkin beberapa dampak dari Zaman. Perkembangan zaman mendorong
manusia untuk melakukan eksplorasi yang awalnya hanya daratan saja yang
merupakan lingkungan hidup wajar sampai terus ditantang untuk menjelajah lautan,
angkasa bahkan antariksa. Berbicara tentang lautan, tentunya kita akan langsung
terfikir dengan Kapal.
Perkembangan zaman mendorong manusia untuk melakukan eksplorasi yang awalnya hanya daratan saja yang merupakan lingkungan hidup wajar sampai terus ditantang untuk menjelajah lautan, angkasa bahkan antariksa. Berbicara tentang lautan, tentunya kita akan langsung terfikir dengan Kapal.
Perkembangan Zaman pun tentunya menjadi salah satu faktor yang memberi andil besar dalam perubahan-perubahan yang dialami oleh suatu Kapal, dari mulai bentuk, bahan/ material, sistem penggerak, perlengkapan dan peralatan dan lain sebagainya yang mengakibatkan fungsi serta jenis kapal menjadi semakin kompleks dan beragam.
Tidak mau ketinggalan, bangsa Asia khususnya bangsa Cina juga memiliki perahu buatan mereka sendiri. Itulah perahu Yung yang memiliki dua layar, salah satunya besar dan satunya lagi kecil. Perahu ini sangat lincah karena ukurannya tidak terlalu besar.
Perkembangan zaman mendorong manusia untuk melakukan eksplorasi yang awalnya hanya daratan saja yang merupakan lingkungan hidup wajar sampai terus ditantang untuk menjelajah lautan, angkasa bahkan antariksa. Berbicara tentang lautan, tentunya kita akan langsung terfikir dengan Kapal.
Perkembangan Zaman pun tentunya menjadi salah satu faktor yang memberi andil besar dalam perubahan-perubahan yang dialami oleh suatu Kapal, dari mulai bentuk, bahan/ material, sistem penggerak, perlengkapan dan peralatan dan lain sebagainya yang mengakibatkan fungsi serta jenis kapal menjadi semakin kompleks dan beragam.
1. Kano dan Rakit
Kapal laut generasi pertama ini masih sangat sederhana. Manusia dahulu biasa
menggunakan Kano atau Rakit untuk menyeberangi sungai atau danau. Kano biasanya
terbuat dari batang pohon yang dilubangi (tidak tembus) sebagai tempat muatan.
Sedangkan Rakit menggabungkan/ menyusun beberapa batang pohon sesuai kebutuhan
muatan.
Meskipun merupakan Kapal/ Perahu generasi pertama,
Kano dan Rakit tidak termakan oleh zaman karena masih dipergunakan sampai saat
ini dengan tampilan yang berbeda tentunya setelah dimodifikasi.
Kano |
Rakit |
2. Perahu Mesir (3000
SM)
Perahu Mesir adalah perintis kapal-kapal laut modern
saat ini. Perahu ini sudah memiliki rangka yang terbuat dari kayu dan sanggup
mengangkut hingga 20 penumpang. Perahu Mesir ini terbuat dari Pohon Papyrus
yang dibentuk sedemikian rupa sampai menggunakan Pohon Ara atau Akasia karena
dinilai lebih efisien pada kala itu. Perahu ini sudah mempunyai tiang dan satu
layar sebagai penggerak bertenaga angin dan dayung yang terdapat di tengah
sebagai penggerak mekanik serta dayung
yang terdapat di belakang sebagai pengubah arah.
3. Perahu Phoenix (2000
SM)
Bangsa Phoenix, selain sudah mampu membangun kapal
dagang, juga mampu membuat kapal perang. Kapal buatan bangsa Phoenix digerakkan
dengan layar dan dayung. Dengan kapal ini, mereka sanggup berlayar melintasi
Inggris hingga Afrika.
4. Perahu Romawi (5 M)
Perahu Romawi yang dikenal dengan Galiun (Inggris: Galleon) memiliki ukuran
yang besar dengan layar yang besar pula. Galiun Romawi juga bergerak dengan
bantuan tenaga dari ratusan pendayung yang notabene merupakan budak dan
tahanan perang untuk meningkatkan kecepatan ketika bertempur.
5. Perahu Viking (800
M)
Bangsa Viking terkenal sebagai pelaut yang tangguh.
Perahu yang dipakai bangsa ini disebut Longship. Perahu ini memiliki
hiasan-hiasan yang indah. Ciri khasnya adalah adanya lambang kepala naga di depan kapal. Lambang itu
menggambarkan bangsa Viking yang tidak mengenal rasa takut.
6. Perahu Yung (Sekitar
800 M)
Tidak mau ketinggalan, bangsa Asia khususnya bangsa Cina juga memiliki perahu buatan mereka sendiri. Itulah perahu Yung yang memiliki dua layar, salah satunya besar dan satunya lagi kecil. Perahu ini sangat lincah karena ukurannya tidak terlalu besar.
7. Caravelle (Abad 14)
Kapal ini merupakan kendaraan Christoper Columbus
dalan misi menjelajahi dunia dan menemukan benua Eropa. Caravelle adalah kapal
layar yang dikembangkan oleh bangsa Spanyol dan Portugal.
8. Kapal Layar (Abad 16
sampai 18)
Negara-negara di Eropa banyak membangun kapal dengan
layar besar seperti ini. Laksamana Nelson dari Inggris memakai kapal jenis ini,
yaitu HMS Victory dalam pertempuran laut Trafalgar antara Inggris dan Perancis.
Indonesia pun memiliki Kapal khas berjenis Kapal Layar yakni Pinisi yang berasal
dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan.
10. Kapal Uap (Akhir
Abad 19)
Seiring dengan perkembangan teknologi, ditemukannya
mesin uap membantu perkembangan kapal menuju kapal yang modern. Genarasi kapal
uap menandai berakhirnya zaman kapal layar. Kapal uap menggunakan tenaga uap
dari ketel untuk menggerakkan baling-baling.
11. Kapal Bermotor
(Abad 20)
Memasuki abad 20, kapal uap mulai berkembang menjadi
kapal mesin yang menggunakan bahan bakar solar. Kapal bermotor sudah termasuk
kapal zaman modern.
12. Kapal-kapal Masa
Depan
Kapal-kapal di masa depan semakin modern. Kapal modern
yang akan banyak digunakan di masa depan yaitu kapal induk, kapal selam
bertenaga nuklir, hovercraft, hydrofoil, dan jetfoil.
Mungkin itulah beberapa perkembangan yang terjadi oleh kapal dari zaman ke zaman. Dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan desain kapal itu sendiri sangat dipacu oleh kebutuhan-kebutuhan pada zaman tersebut. Misal pada Kano yang hanya digunakan/ terfikirkan saat itu untuk sekedar berburu atau membawa hewan buruan dengan muatan yg sedikit desain sangat sederhana. Kapal Romawi dengan desain mampu memuat banyak pasukan perang. Serta sampai kepada kapal modern yang mengkolaborasikan teknologi dengan desain kapal itu sendiri.
MENGAPA KAPAL BISA MENGAPUNG?
Nah, sekarang kita semua sudah tau apa pengertian dari Kapal dan sejarah singkatnya. Kadang terlintas pertanyaan mengapa Kapal bisa mengapung padahal kita tau bahwa Kapal tersebut besar dan berat tentunya terlebih material digunakan adalah baja. Untuk itu saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Prinsip mengapung iyalah apabila massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis benda yang akan diapungkan. Sebagai contoh apabila kita mencampur air dengan minyak maka air akan turun ke bawah dan minyak akan tetap di atas karena massa jenis minyak lebih kecil daripada massa jenis air. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa massa jenis yang lebih kecil-lah yang akan tetap berada diatas. Akan tetapi massa jenis logam baja adalah 7.900 Kg/m3 sedangkan massa jenis air adalah 1.000 Kg/m3 mengapa kapal tersebut masih bisa mengapung???
Jawabannya adalah dari desain atau rancangan bentuk kapal itu sendiri. Kapal dirancang memiliki banyak ruangan bukan hanya berisi besi saja. Terdapat ruangan seperti ruang akomodasi, ruang navigasi, ruang mesin dan lain sebagainya. Ruangan tersebut tentunya mengandung udara. Massa jenis udara hanya 1,3 Kg/m3 tetapi karena banyak ruangan yang menampung udara maka massa jenis kapal tidak lagi murni hanya dari massa jenis besi saja tetapi rata-rata dari kedua massa besi dan udara. Kapal bisa mengapung karena persentase massa jenis udara lebih banyak dari massa jenis besi. Kita tau bahwa rumus dari Massa Jenis adalah:
Massa Jenis = massa/ volume. Jadi apabila volume (udara) dari kapal tersebut ditambah dengan massa yang tetap maka masa jenis Kapal akan kecil. Begitulah penjelasan mengapa Kapal bisa mengapung.
Sumber : http://www.kaskus.us
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal
https://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis
Komentar
Posting Komentar